Peradaban, Kebudayaan dan Hukum di provinsi Kalimantan tengah

Nama: Musarropah
NIM   : 20.11.34.0101.0375
Prodi : PAI
Dosen: Helmi. M.Si

 1. Peradaban Kalimantan Tengah    
 Kalimantan tengah adalah salah satu provinsi di Kalimantan. suku Dayak merupakan suku asli di Kalimantan tengah. Suku Dayak yang dominan di Kalimantan Tengah adalah suku Dayak Ngaju, suku lainnya yang tinggal di pesisir adalah Banjar Melayu Pantai merupakan populasi Kalteng. Disamping itu ada pula suku Jawa, Madura, Bugis dan lain-lain. 

Tiga etnis dominan di Kalimantan Tengah yaitu etnis Dayak , Jawa dan Banjar. Kawasan utama etnis Dayak yaitu daerah hulu dan pedalaman, Kawasan utama etnis Jawa yaitu daerah transmigrasi dan Kawasan utama etnis Banjar yaitu daerah pesisir dan perkotaan.Pada umumnya pola permukiman suku bangsa Dayak memanjang mengikuti alur sungai di mana mereka berada. Rumah yang dibangun selalu menghadap ke sungai karena sungai telah menjadi sistem sosial-budaya dan ekonomi. Sungai memberikan sebuah fungsi yang sangat berperan bagi mereka seperti menjadi sarana transportasi dan komunikasi, sumber ikan, dan tempat mandi, mencuci, dan kakus Nilai sosial yang bisa diambil manfaatnya misalnya pada .saat seorang ibu turun ke sungai untuk mencuci pakaian,  sekaligus bisa langsung membuang air besar, mandi, dan mengambil air untuk keperluan rumah tangga. Kemudian yang juga penting adalah peranan jamban sebagai media komunikasi dan informasi antara warga masyarakat. Beberapa orang yang sedang mandi bersamaan pada satu jamban pada sore hari, misalnya, bisa melakukan komunikasi tentang berbagai hal yang menyangkut kehidupan mereka sehari-hari. dikalimantan tengah didalam sebuah rumah yang didiami paling sedikit dua keluarga, yaitu  orang tua, anak-anak yang belum menikah dan anak yang sudah menikah

penduduk asli Kalimantan tengah seperti dayak  merupakan suku yang menghargai perbedaan seperti perbedaan etnik, agama ataupun latar belakang sosial. Kepercayaan yang dianut di Kalimantan Tengah adalah agama Islam yang sebagian besar dipeluk oleh suku Banjar, Jawa, Melayu, Madura, Sunda serta sebagian Kecil Suku Dayak di Kalimantan Tengah. Kristen Protestan dan Katolik dipeluk oleh sebagian besar Suku Dayak, Batak dan Flores di Kalimantan Tengah. Sedangkan, agama Kaharingan dianut oleh suku Dayak Kalimantan Tengah dan merupakan kepercayaan asli suku Dayak Kalimantan Tengah yang tersebar di daerah Kalimantan Tengah dan banyak terdapat di bagian hulu sungai seperti hulu sungai Kahayan, sungai Katingan dan hulu sungai lainnya. Di Kalimantan Tengah agama Hindu dipeluk oleh suku Bali transmigran. Dan, agama Buddha di Kalimantan Tengah dipeluk oleh etnis Tionghoa. Semuanya hidup berdampingan dan saling bertoleransi dalam kerukunan hidup beragama.

 Sumber penghidupan yang paling utama Kalimantan tengah adalah  bentuk perladangan tidak menetap (berpindah-pindah), berburu,menangkap ikan secara tradisional, serta meramu hasil hutan yang ada disekitar mereka. dalam berladang berpindah-pindah di lakukan sekali dalam setahun dengan cara slash and burn atau dengan cara tebas, tebangdan bakar lalu padi ditanam. Namun hasil panennya kurang mencukupikehidupan keluarga dalam jangka waktu yang lama, sehingga setiap tahun mereka harus melakukan kegiatan yang sama. Di ladang yang ditumbuhi padi, mereka juga menanam sedikit bibit jagung, lombok, terong, ubi kayu, dan lain-lain. Jarak ladang dengan desa berkisar antara 2-5 kilometer. Di samping berladang mereka juga menyadap karet dan memotong rotan. Berburu yang umum dilakukan adalah dengan membawa beberapa ekor anjing ke dalam hutan dan membawa tombak. Di samping itu bisa pula dilakukan dengan memasang perangkap, baik diatas tanah, maupun di atas pohon untuk burung-burung. Menangkap ikan juga bisa secara langsung dengan menggunakan lampu yang cahayanya seperti senter, dan bisa juga perangkap yang ditinggalkan dalam air seperti mata pancing yang berumpan dan jaring. Bagi suku bangsa Dayak hampir semua jenis binatang yang ada di sekitar mereka bisa dikonsumsi, termasuk jenis ular, monyet, kelalawar, serta semua jenis burung. Dewasa ini ada kecendrungan yang kurang baik bahwa para petani mulai meninggalkan pekerjaan berladang dan beralih profesimenjadi pelaku illegal logging(penebang liar/Bangli) dan illegal mining(penambang tanpa ijin/PETI) yang semakin memperparah kerusakan lingkungan hidup.

2. kebudayaan Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah masih sangat berbentuk klasik. mayoritas suku Dayak menjadi penduduk asli dikalimantan tengah memiliki kebiasaan/budaya yang selalu diturunkan secara turun temurun seperti

a. Rumah Adat



Rumah adat Kalimantan Tengah dinamakan Rumah Betang, Bentuk rumahnya panjang, bawah kolongnya digunakan untuk pertenun dan menumbuk padi dan dihuni oleh lebih kurang 20 kepala keluarga.
Rumah ini terdiri dari 6 kamar antara lain untuk penyimpanan alat-alat perang, kamar untuk pendidikan gadis, tempat sesajian, tempat upacara adat dan agama, tempat penginapan dan ruang tamu. Pada kiri-kanan ujung atap dihiasi tombak sebagai penolak mara bahaya.

b. Pakaian Adat
Pakaian adatnya pria Kalimantan Tengah berupa kepala berhiaskan bulu-bulu enggang, rompi dan kain-kain yang menutup bagian bawah badan sebatas lutut. Sebuah tameng kayu hiasan yang khas bersama mandaunya berada di tangan. Perhiasan yang dipakai berupa kalung-kalung manik dan ikat pinggang.Wanitanya memakai baju rompi dan kain (rok pendek), tutup kepala berhiaskan bulu-bulu enggang, kalung manik, ikat pinggang dan beberapa gelang tangan.

c. Upacara Tiwah  



Acara adat Kalimantan tengah khususnya suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.

Kata Tiwah berasal dari bahasa Sangiang, yaitu bahasa yang digunakan oleh Kaharingan di Kalimantan Tengah. Bahasa Sangiang biasanya digunakan oleh pemimpin agama Kaharingan untuk memimpin suatu acara keagamaan. Upacara Tiwah menurut masyarakat Kalimantan Tengah pada umumnya menganggap ritual ini sebuah adat, tetapi menurut masyarakat pemeluk Kaharingan, tiwah merupakan proses mengantarkan arwah atau dalam bahasa Dayaknya liau ke surga atau “Lewu Tatau Habaras Bulau Hagusung Intan Dia Rumpang Tulang”, yang berarti sebuah tempat yang kekal atau abadi dan tempat itu berhiaskan emas, permata, berlian, dll.

Dalam kepercayaan Dayak Kaharingan, roh manusia yang meninggal tidak akan kembali dan bersatu dengan penciptanya tanpa melalui Upacara Tiwah. Hal ini yang membuat keluarga yang masih hidup terbebani untuk menjalankan ritual ini untuk keluarga mereka. Beberapa meyakini bahwa jika tidak meniwahkan keluarganya yang telah di kubur maka kehidupan mereka yang masih hidup akan miskin rejeki dan penuh masalah.Upacara Tiwah pada umumnya dilakukan 5 tahun sekali, tetapi sesuai dengan kesepakan keluarga yang hendak melakukan upacara Tiwah. Tiwah harus dilaksanakan karena sebagai rasa tanggung jawab kepada arwah dan bertujuan untuk mengantarkan si arwah ke Lewu Tatau (surga)

d.Tari-tarian Daerah Kalimantan Tengah



 Kalimantan tengah memiliki budaya yang selalu dilestarikan secara turun temurun seperti tarian daerah, adapun Kalimantan tengah memiliki tarian yang beraneka seperti

a). Tari Tambun dan Bungai, merupakan sebuah tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat. Tarian Daerah wanita dalam mencintai lingkungan hidupnya. Mereka berusaha dan berdoa agar burung enggang yang indah itu tetap dilindungi kelestariannya.

b). Tari Balean Dadas, merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.

c). Tari Sangkai Tingang, tari garapan yang memanfaatkan perbendaharaan gerak tari tradisi ini menggambarkan sikap sekelompok

e. Tetek Pantan

tetek Pantan adalah salah satu bentuk tradisi Kalimantan tengah dalam menyambut tamu kehormatan seperti pemerintahan, pejabat dan lain sebagainya, tetek Pantan atau memotong kayu bulat yang di pasang melintang di gapura, Kalimantan meliki kepercayaan bahwa apabila cara pemotongan dilakukan dal keadaan lancar maka para tamu memiliki niat yang positif masuk ke daerah tersebut apabila sebaliknya acaranya pemotongan kayu tidak berjalan dengan baik maka harus dipertanyakan pada tamu bahwa mereka meliki niat negatif memasuki daerah tersebut. tetek Pantan juga diartikan sebagai isyarat memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat kental. diadakannya upacara seperti itu menghindari berbagai keburukan diwilayah tersebut. acara tersebut salah satu penghormatan kepada nenek moyang mereka dengan diakan berbagai kegiatan didalamnya seperti menyambih hewan seperti sapi, kambing ayam dan hewan lainnya. 

3 hukum /kebijakan dikalimantan tengah

Dayak yang menjadi penduduk asli dikalimantan tengah memiliki sistem kebijakan bagi penduduk disana adapun kebijakan itu:

hukum adat

Adat Istiadat adalah nilai nilai norma yang mengatur tatanan kehidupan kalimantan tengah khususnya bagi penduduk asli yaitu dayak sehingga mereka disebut dengan Belom Bahadat atau hidup beradat. Jadi adat tersebut yang menjadi salah satu pegangan hidup mereka. 

adat adalah norma yang mengatur siklus kehidupan seperti mulai didalam perut, kelahiran hingga kematian dan berbagai aktivitas, interaksi sosial selama hidup didunia, adat kehidupan ini sangat rumit  perwujudannya karena mengandung berbagai anjuran dan larangan. kalau misalnya melanggar seperti wanita yang hamil diluar nikah maka kedua anak muda itu harus dihukum dan diberi makan dimana biasanya orang memberi makan babi, karena mereka sudah melanggar adat istiadat. maka mereka dianggap seperti hewan dan kemudian mereka diusir dari tempat tersebut karena akan mengakibatkan hal buruk  terjadi.Pelaksanaan hukum adat juga terbagi menjadi dua aspek, yaitu aspek hukum(pengadilan adat), dan aspek ritual berupa ritual khusus yang diselenggarakan setelah pengadilan adat selesai. Yaitu upacara tampung tawar dengan menggunakan darah binatang untuk mengembalikan keseimbangan kosmos yang rusak akibat pelanggaran adat tadi. Adat-istiadat harus ditaati dan diwujudkan dalam setiap prilaku dan aktivitas sehari-hari dan dalam jalinan hubungan dengan berbagai unsur kosmos.Orang yang tidak mentaati adat dicap sebagai Belom Dia Bahadat atau hidup tidak beradat.

pelestarian hutan 

hutan adalah salah satu tempat orang kalimantan tengah. segala kehidupannya sangat dominan bergantung pada hutan, maka demi keberlangsungan hidup, hutan salah satu tempat pencaharian mereka yang harus dijaga dan dilestarikan. maka orang orang kalimantan tengah sangat menjaga berbagai kerusakan hutan tersebut, dengan cara membatasi segala perbuatan yang akan berakibat kerusakan terhadap hutan dan mengambil kebutuhan seperlunya dari hutan. seperti menebang pohon, berburu hewan liar dan lain sebagainya. maka dengan adanya batasan batasan yang ditetapkan maka Hutan memiliki keberlangsungan yang panjang.





 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku (non fiksi) Paradigma Peradaban Islam dalam Tasawuf Sebuah pemaparan Awal